Si Paling Capean, Perempuan?
Kemarin
sempat lihat reel dari @rivil yang nge-highlight tentang, kenapa, ya,
perempuan gampang capek.
‘Dikit-dikit
capek, jalan dikit capek. Kayaknya hidupnya itu isinya, capek doang?’
Ternyata kalau dari aspek biologis, perempuan memang punya siklus yang mempengaruhi pergerakan energi dalam tubuh. Rivil juga mengatakan bahwa, secara teori, perempuan hanya punya tujuh hari dalam sebulan dengan energi penuh dan mood paling stabil. Sisanya, swing-sweng, dan bisa kecapean terus. Wow!
Aku pribadi sebenarnya cukup sering mengeluh capek, tapi ya, kadang sebentaran aja. Selepas istirahat bisa langsung segar lagi. Tapi memang bisa terjadi berkali-kali. Bilang capek, sehabis makan bisa langsung baikan. Bilang capek, kemudian ketemu teman curhat-curhat, beres. Habis capek, keluar sebentar menikmati udara segar, bisa enakan lagi. Segampang itu capek tapi kadang juga segampang itu mengatasinya. Jadi mendengar fakta di atas membuat diri seperti punya pembenaran, bahwa, ya, capek-capek itu mungkin benar adanya hasil siklus yang senantiasa menemani hari-hari kita sebagai perempuan 😁
Kamu juga kayak gini gak? Yuk kita coba tilik lagi informasi menarik ini.
Ada empat siklus hormon yang secara holistik terjadi pada perempuan. Sebagaimana kita mengenal fase menstruasi yang bergulir rata-rata 28 hari, nah, dalam waktu tersebut terjadi pula 3 fase lainnya yang secara kontinyu menemani hari-hari perempuan.
- Hari ke 1-7 Fase Menstruasi
- Hari ke 7-14 Fase Follicular
- Nyempil Fase Ovulasi
- Hari ke 14-28 Fase Luteal
Kalau ini sepertinya gak perlu dibahas panjang
lebar lagi ya, kita para perempuan sudah pasti paham sekali. Bagaimana
peluruhan dinding rahim yang tidak dibuahi mengakibatkan keram perut yang
biasanya ‘cukup mengganggu’, untuk sebahagian orang malah aktivitasnya harus
terhenti saat tamu bulanan ini hadir.
Saat itu hormon estrogen dan progesterone meluncur
turun. Nyeri perut dan emosi yang tidak stabil pun terjadi.
2. Fase Folikuler
Setelah menstruasi selesai, keadaan mulai
membaik. Esterogen mulai naik, terus, sampai puncaknya fase Ovulasi. Perlahan
perempuan kembali sumbringah, pecicilan lagi dan berasa punya energi untuk melakuakan
banyak hal.
3. Fase Ovulasi
Lanjut ke fase berikutnya, masa di mana
perempuan akan merasakan energi dalam tubuhnya sedang banyak-banyaknya.
Produktivitas meningkat dan suasana hati juga sedang bagus. Ini fase puncak gemilang
yang dimiliki perempuan. Disebut juga masa subur yang membuka peluah besar
untuk kehamilan.
4. Fase Luteal
Beranjak meningkalkan hari-hari berbahagia,
kita kembali ke persiapan menstruasi yang akan terjadi di minggu berikutnya. Esterogen
mulai berangsur menurun dan mempengaruhi suasana hati. Mudah lelah, capek dan emosian
sudah mulai dirasakan. Di sinilah kita mengenal PMS (Premenstruasi Syndrom).
Udah mulai kelihatan ya, bagaimana siklus biologis yang dialami perempuan menempatkan hormon esterogen sebagai pemeran penting dalam tiap prosesnya. Meluncur drastis mulai dari fase 1, berangsur membaik di fase 2, sampai puncaknya di fase 3, dan kembali turun perlahan di fase terakhir, fase 4.
Sebenarnya siapa sih Esterogen ini, kok bisa sampai mempengaruhi mood perempuan?
Hormon estrogen adalah salah satu jenis hormon seks wanita yang diproduksi oleh ovarium. Hormon estrogen berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi, menunjang kehamilan yang sehat, hingga membantu menjaga kesehatan jantung. Selain itu, hormon estrogen juga dapat memengaruhi suasana hati, memori, dan libido wanita.
Ya, sebagaimana fungsinya yang memang punya andil dalam mempengaruhi suasana hati. Fluktuasi esterogen dalam tubuh kita, perempuan, memang jadi salah satu alasan mood swing terjadi. Gak salah memang kalau, bete, kesal, marah, semuanya sering jadi teman kesehariannya perempuan.
Tapi jangan kemudian karenanya kita semakin punya alasan untuk bad mood terus ya. Ini bisa bikin kewalahan orang-orang di sekitar kita. For Your Information juga ni, sebenarnya masalah ini masih bisa diatasi dengan rajin berolahraga dan menjaga asupan makanan sehat. Dengan dua hal ini, kita bisa mendorong produksi hormon esterogen dari luar. Jadi aktivitas harian dan interaksi dengan teman-teman tetap bisa terjaga.
Udah,
gak perlu cari-cari alasan untuk bete terus, ya. Gak mau kan di sebut makhluk paling
Capean se-Dunia! Kan alasan untuk happy juga terus bisa di cari 😉
Yups, bener sekali , terkadang sulit untuk mengerti mood ini, kadang kala sudah usaha dari pagi membangun mood yg baik, tapi ada saja yg membuat mood ini buruk, seketika sebagai wanita juga harus memperbaiki nya sendiri, coz yg mengerti diri kita adalah kita sendiri, dan akhirnya kata" olahraga memang benar adanya terbukti memperbaiki mood, suda aku coba seminggu 6 x olahraga, dan memperbaiki jadwal makan, memperbaiki segala asupan, dan hasil nya works, bagi cewek2 boleh dicoba ya
ReplyDeleteWaah, good job. Semangat yuk hidup sehat dan berbahagia. Berdampingan dan menaklukkan segala komponen ke'perempuanan' yang jadi anugerah Tuhan untuk kita 😉
Delete