Bicara pada diri

Bicara dengan diri sendiri, ini hal penting yang sebaiknya bisa dilakukan berkala, sesering mungkin jika diperlukan. 

Sebab kadang ego membawa akal berlari cepat meninggalkan hati yang semakin bimbang menimbang benar dan salah.



Untukku, membersamai diri terasa lebih mudah saat berada di alam bebas. Hening, geming suara hati semakin dekat ke telinga. Entah bagaimana itu terjadi. Mungkin dengan bantuan energi yang diberikan alam, membuat diri kembali terisi penuh, sehingga semua indera bisa bekerja dengan maksimal. Sepertinya ini yang selalu menimbulkan candu untuk bercumbu dengan alam.

Membentangkan tangan, memejamkan mata, mendengar isi kepala. Perlahan, mengalir kepermukaan, apa yang selama ini terkurung oleh ego. Alam memberikan kesempatan untukku bertemu pada bagian diri yang lain.

Aroma rumput, wangi tanah. Langit biru, angin sepoi, sengatan matahari. Mereka mencoba mengitari ruang-ruang dalam diri yang selama ini ada, tapi kadang terabaikan. Membiarkan udara segar masuk dan memberikan kesempatan hidup untuk harap serta mimpi terdalam. Kita perlu bicara, melihat kembali dasar pijakan di belakang, mengukur langkah, sudahkah berada pada jalan yang seharusnya. Jangan biarkan ego mengambil alih akal juga hati untuk berbuat sekenanya.

Hamparan bumi Allah yang luas, kecil kita sebagai manusia di dalamnya, kerdil. Menundukkan kesombongan yang sadar atau tidak tercermin dari sikap dan ucap. Membumbung syukur, Allah berikan banyak nikmat, sehat, sahabat, tempat untuk hidup dan bertemu dengan segala bentuk problematika kehidupan. 

Terimakasih ya Allah atas hidup yang diberikan, walau masih belum maksimal kami mampu mengisinya dengan kebaikan dan amal. Semoga bisa sampai dipenghujung kisah yang paling baik. Kembali pada Mu dengan limpahan Rahmat dan karunia Mu yang luas.

Comments

Popular Posts