AKU

Sungguh berbahagialah aku hari ini,
menyaksikan para pedagang yang bergembira karena datangnya pembeli
dibawah langit yang bertumpah warna oranye, merekah
Sungguh berteman sepi itu menyiksa,
tapi telah ku relakan waktu membawanya
menggantikan sorak dan sorai disini, keramaian, kebersamaan
Sungguh aku merindukan kebisingan ini,
telah lama hanya angin dan kicauan burung yang menjadi sahabatku
sisanya lalu lalang yang tak pernah menganggap ku ada
Sungguh disinilah tempat ku,
tempat “Si Tiang Bnedera Tua” yang tak lagi usang
yang telah menjadi pilihanmu untuk duduk dan menikmati senja
Sungguh menjadu lengkaplah kebahagian ku hari ini,
karena kau mulai betah disini
menikmati secangkir kopi dan tersenyum.

Entah apa lagi yang membuat mu tersenyum kali ini
Sungguh, kau teramat sering tersenyum
aku telah menjadikan mu sahabat
salah satu sahabat “dalam diam” ku
01 Juni 2016, Lapangan sanggamara


Comments

Popular Posts