7 Istirahat untuk 7 Kelelahan Kamu (Bagian 1)
Obatnya capek ya, istirahat. Tentu semua dari kita akan setuju dengan pernyataan ini. Tapi kadang, setelah beristirahat, kok badan masih juga berasa capek, pikiran masih saja lelah, dan kondisi hati belum juga bisa membaik? Ini bisa saja terjadi karena istirahat yang kita lakukan mungkin belum tepat sasaran. Jadi keluhan yang dialami tetap terasa.
Tulisan Saubdra Dalton Smith dalam bukunya, 'Sacret Rest: Recovery Your Life, Renew Your Energy, Restore Your Sanity' menjabarkan tujuh jenis istirahat yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan manfaat maksimal dari kelelahan dan kejenuhan sehari-hari. Yuk kita simak.
1. Sensory Rest (Istirahat Indra)
Kelima panca indra kita secara aktif terus menerima sensori dari luar yang terus membuatnya bekerja, seklaipun kita tidak menyadarinya. Bahkan dari gadget sebagai benda paling sering berada di sekitar kita juga menjadi penyumbang kelelahan sensori ini. Bunyi notifikasi, cahaya pada layar ponsel, kegiatan menonton atau mendengarkan musik. Semuanya membutuhkan kerja aktif panca indra. Belum lagi kebisingan dari luar, suara dari TV, omelan tetangga, suara klakson di jalanan. Panas matahari yang belakangan semakin menyengat, dan banyak distraksi lainnya yang bisa di terima indra.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengistirahatkan sensori ini?
Jauhi semua sumber kebisingan. LDR sementara dengan gadget, pergi menuju tempat-tempat di mana kamu bisa menikmati kesunyian dan keheningan. Atau mandi. Penulis Dee Lestari pernah mengungkapkan bahwa mandi baginya berhasil merileksasikan tubuh. Dengan mengguyur air ia berusaha menstimulus dirinya untuk meleburkan semua kelelahan dan kejenuhan yang menempel di tubuh bersama siraman air pada tubuh.
2. Social Rest (Istirahat Sosial)
Pernah dengar Human Giver Syndrome? Buku Burnout Emily dan Amelie Nagoski mengartikan sindrom ini sebagai sebuah keyakinan diri, bahwa kita memiliki kewajiban moral untuk memberikan setiap komponen diri untuk mendukung orang lain, bahkan ketika itu merugikan diri sendiri. Susah bilang TIDAK, selalu merasa dibutuhkan dan diperlukan di setiap kondisi, kadang kita juga bisa capek mendengarkan keluhan atau curhatan orang lain. Kok bisa, ya?
Percaya atau tidak, setiap dari kita mengeluarkan energi yang saling kita bagikan satu sama lain. Tak melulu positif, sering kali juga energi negatif terpancar dari lingkungan. Kekesalan, rasa marah, jengkel, kesedihan, semuanya punya peran besar menggerogoti energi positif kita.
Menyadari, kemudian menjauh dari lingkungan toksik menjadi bijak untuk mengistirahatkan, bahkan memutuskan masalah ini. Atau sebaliknya, berkumpul dengan energi positif dari teman-teman, kelompok atau pasangan bisa jadi istirahat yang baik. Melepaskannya dengan berbicara, mengeluarkan keluhan kesah juga bisa jadi pilihan.
3. Physical Rest (Istirahat fisik)
Nah, ini yang paling sederhana yang biasanya kita lakukan sebagai pertolongan pertama pada kelelahan, tidur. Tapi sebenarnya istirahat fisik sendiri terbagi menjadi dua, istirahat fisik pasif yaitu tidur dan istirahat fisik secara aktif, atau rileksasi yang dilakukan untuk tubuh. Bisa berubah pijatan, yoga, peregangan otot, spa, dan lainnya.
Tubuh yang berja terlalu berat atau dalam tekanan tentu membuatnya mudah lelah. Otot-otot kemudian menjadi tegang dan kaku. Biasanya sering dialami saat masa-masa lembur atau saat berada di ujung deadline, ya. Kalau begini, bisa ketemu tempat tidur aja rasanya sudah obat sekali.
4. Spiritual Rest (Istirahat Rohani)
Perasaan kosong, tidak berguna dan berarti, tidak memiliki manfaat, dan perasaan-perasaan serupa adalah indikator tubuh sedang berada dalam fase kelelahan spiritual. Maka mengistirahatkan rohani adalah solusinya. Apa yang bisa kita lakukan?
Cobalah untuk lebih mendekatkan diri pada Pencipta. Lewat ibadah atau kegiatan sosial yang membuat kita mampu lebih menghargai kehidupan. Kamu bisa pilih kegiatan volunteer yang disukai. Semisal berbagi dengan anak-anak Panti Asuhan, ikut aksi peduli sampah, penanaman pohon dan lainnya untuk mengisi kembali jiwa.
Apa kamu sudah punya solusi untuk kelelahan, kami? Kuy lah kalau begitu segera ambil waktu untuk beristirahat.
Wuihh akhirnya muncul lagi kakk ini. Eh tapi pernah kan kak ambil waktu istirahat tapi orang-orang malah bilang kondisi ku lagi nggak baik-baik aja😅
ReplyDeleteWah, bentuk perhatian itu 🤭 Memang kan rehatnya untuk kebutuhan kita, bulan kebutuhan orang-orang jadi ya mereka Ndak ngerti. Klw Ndak kita sampaikan 😁
DeleteTinggal dipilih ingin traetment seperti apa yaa 😄
ReplyDeleteSila di pilih pilah 😀👍
Delete