Mengenangmu
Mengenangmu, kemudian aku tersipu
Mengenangmu, kemudian aku bahagia
Mengenangmu, kemudian aku terluka
Mengenangmu, kemudian aku belajar
Mengenangmu, kemudian aku tersenyum
Mengenangmu, kemudian mengembalikan semua kesadaranku bahwa manusia hanya bisa berencana, sedang takdir, Allah yang tetapkan.
Semua rasa telah dilahap menyisakan mangkuk kosong yang sebaiknya segera dibersihkan. Biarkan isinya berpindah menjadi kenangan yang akan diingat, sampai waktu putuskan untuk melenyapkannya dari ingat.
Kita mengenang bukan kemudian ingin kembali, kita mengingat karena memang begitu tugas kenangan,



Comments
Post a Comment