Obat bagi perindu

Tak lain,
Obat bagi perindu tentunya pertemuan

Menghitung hari, Ramadhan ternyata sudah di depan mata ya. Walau dalam suasana yang sedikit berbeda saat ini, ditengah wabah Covid-19, Ramadhan pun akan menjadi semakin spesial tampaknya. Pembatasan sosial turut membatasi aktivitas kita. Tarawih yang mungkin tidak bisa kita lakukan bersama-sama, ngabuburit juga tidak leluasa, tadarus yang biasa dilakukan sampai waktu sahur sepertinya tidak lagi semeriah biasanya.

Tak ada yang terjadi di dunia ini tanpa seizin Allah. Dalam ketetapanNya, maka pada perlindunganNya pula kita berpaut. Setiap ketakutan dan kekhawatiran yang kita rasa, semoga menjadi jalan untuk mendekatkan diri pada Allah.

Kesempatan bertemu Ramadhan adalah kesempatan teristimewa kan ya. Dimana setiap amal dilipatgandakan pahalanya. Waktu terbaik melatih dan mempersiapkan diri naik pada tingkatan ketaatan lebih tinggi dari biasanya. Tiga puluh hari, setiap dari kita menahan lapar dan haus, menahan amarah dan nafsu, berusaha berbagi lebih besar, berbuat lebih banyak, beramal lebih sering. 

Selayaknya seorang musafir yang akan mempersiapkan perjalanannya. Tentu persiapan terbaik dilakukan untuk mencapai tujuan seperti yang diharapkan. Perbekalan, rute perjalanan, manajemen waktu, strategi. Semua disiapkan. Begitulah kita dalam menjumpai Ramadhan yang spesial ini. Tentu sangat disayangkan jika hanya dengan persiapan seadanya. Bisa-bisa Ramadhan hanya terlewatkan dengan sia-sia. Sayang sekali.

Persiapan target yang ingin dicapai di Ramadhan ini, target yang diharapkan akan terus dilakukan di bulan-bulan berikutnya sampai bertemu kembali di Ramadhan berikutnya. Target amalan yang siap untuk dilatih dan diupayakan menjadi rutinitas harian. Perbanyak tilawah, perbanyak sujud, perbanyak sedekah, perbanyak membantu orang lain, perbanyak dzikir, perbanyak hafalan. 

Jadi berat ya karena seperti didesak semua dilakukan disekali waktu? Tenang, lakukan prioritas dan manajemen waktu. Buat list, bahkan Ceklist yang membantu dalam mengontrol kegiatan. Jika perlu buatkan juga list kegiatan yang harus dihindari selama Ramadhan. Tempel disebelah target yang dibuat. Pastikan terlihat jelas dan terjangkau mata dengan mudah. 

Setiap hari habiskan beberapa waktu untuk membaca dan mengevaluasi kegiatan harian. Membuat reward dan punishment sepertinya juga penting, sebagai bentuk keseriusan kamu. Setidaknya sudah terasa lebih ringan ya.

Eh, benarkan serius kan ya kamu menyambut Ramadhan ini?

Semoga diberikan kemudahan kepada kita semua untuk menjalani Ramadhan yang spesial ini, dalam kondisi spesial dan perlakuan terspesial yang bisa kita lakukan. Semangat menuai amal.

Comments

Popular Posts