Bahasa Kasih

Pagi tadi, pesan masuk 'kak, di mana?'

Si adek yang ngakunya selalu kangen, ah benarlah manis adik satu ini. Pagi-pagi datang bawa bubur kacang hijau hangat. Sebenarnya sudah sarapan sebelumnya. Tapi bubur hangat ini cukup menggoda, apalagi suasana Takengon pagi ini dingin. Kloplah dihangatkan dengan semangkuk bubur.

Setelah kupikir, salah satu alasan kenapa aku bisa klik dengan anak ini mungkin karena kami punya bahan kasih yang sama. Mungkin, sebab aku belum tanyakan pastinya, hanya tiba-tiba kepikiran saja. 

Menurutku, bahasa kasih dominan yang aku punya adalah 'sentuhan,' dan anak ini asli setiap ketemu ngelendot minta dipeluk. The power of hug, untukku ini benar-benar punya efek luar biasa. Aku percaya bahwa pelukan bahkan bisa lebih ampuh dari ucapan, tulisan bahkan hadiah-hadiah. Pelukan adalah tumpahan rasa yang rasanya gak bisa bohong. Karena itu aku selalu ingin membaginya pula, pada keluarga juga sahabat.

Bahasa kasih selanjutnya sepertinya adalah 'waktu yang mengesankan.' Jalan bareng, ngobrol, makan, bukankah itu menyenangkan. Aku senang sekali jika bisa melakukan banyak hal bersama orang-orang terdekat. Hiking, camping, traveling, di antaranya sudah pernah dan sering sering kita lakukan, berikutnya kita upayakan untuk menyusul ya.

Dua hal ini, aku pikir aku dan kamu sama-sama punya bahasa kasih yang sama. Jadi ketika saling memberi, dengan mudah pula diterima. Sebab tepat sasaran.

Penting mengenal bahasa kasih orang lain?
Penting sekali menurutku, terutama untuk orang-orang terdekatmu. Pasangan, keluar, Sahabat. Kenapa? Karena dengan tahu, kamu akan cukup peka untuk bisa memberikan apa yang mereka butuhkan. Ketika seseorang menerima bahasa kasih yang tepat, dia akan merasa diterima, disayang dan merasa semakin berarti. Wah, sungguh kebahagiaan akan mewarnai hari-hari jika setiap orang mampu saling memberikan apa yang dibutuhkan. 

Baiklah, ada baiknya pula aku sampaikan bahasa kasih yang tidak begitu nyaman kuterima. Jadi kamu tak perlu lakukan hal ini berlebihan untukku. 

Pujian dan pelayanan. Ya, aku akan merasa risih jika kamu memuji, maksudku pujian bukan bahasa kasihku. Jadi jika kamu lakukan itu tidak akan berdampak banyak, begitu juga pelayanan. Sangat berterima kasih sekali jika ada yang memberikan pelayanan sebagai bentuk kasih, tapi tetap itu tak pernah cukup baik menyentuh buatku. Mohon maaf, ini soal pola yang membentuk diri. Jadi agak sulit dijabarkan, memang tidak saja. 

Terakhir 'hadiah,' tak begitu yakin sebenarnya. Tapi belakangan aku semakin sadar bahwa aku senang memberikan hadiah, sebab aku juga ingin hadiah. Hehe, apa ini terdengar aneh ya. Aku masih menganalisanya bisa jadi benar atau salah. Sebab menurutku hadiah adalah salah satu hal yang semua orang suka. Jadi hadiah adalah bonus, seharusnya setiap dari kita punya dan memberikan bahasa kasih ini. 

Lima bahasa kasih; pujian, waktu yang mengesankan, sentuhan fisik, pelayanan, dan hadiah. 

Tiap orang punya bahasa kasihnya masing-masing, aku harap kita semua bisa semakin tahu dan mampu memberikan bahasa kasih ini untuk mereka yang istimewa dalam hidup kita.


Jadi, terimakasih ya untuk hadiah kecil manis pagi ini. Saya suka 🌻



Comments

Popular Posts