Pagi, di ujung Mendale

Kabut menjalar memeluk rapat,
Birah panyang lepas dari pandangan
Bintang, kelitu pun tak lagi tampak

Semilir angin menggoda dahan, memainkan irama ranting
Kletak, kletuk
Satu, dua, buah gele lepas dari tangkainya
Merah ranum, masak

Dingin memaksa menerobos kulit
Menembus tulang, membekukan darah
Kebul asap menyeruak dari cangkir arabika,
Bersama tungku dengan bara dan aroma uyem

Pagi itu, di ujung Mendale

Comments

Popular Posts